CONFIGURATION WIRELESS MODE STATION

KONFIGURASI IP DHCP (ROUTER CISCO)


A.      Pembahasan

Sering kali client mengeluh karena IP Address yang diterima dari Server bukan secara dhcp (dinamis) melainkan secara statis yang harus mengkonfigurasi IP Address secara manual. Dari permasalahan tersebut, maka diperlukan konfigurasi IP Address secara dhcp (dinamis) agar client tidak perlu mengkonfigurasi IP Address ketika ingin tersambung ke jaringan.


IP DHCP yang diterima oleh client dapat berubah-ubah atau tidak tetap. Setiap kali komputer client satu dimatikan maka dan client yang lain di nyalakan, maka IP Address dari client yang dimatikan tadi dapat berpindah ke client yang dinyalakan.

B.       Desain Jaringan


C.      Tujuan

Pada topologi diatas terdapat 2 jaringan berbeda yang terhubung ke router melalui perangkat switch. Agar client mendapat IP Address secara DHCP maka di perlukan konfigurasi pada perangkat router. Serta masing-masing client dapat terhubung maupun bertukar informasi.

D.      Konfigurasi

Konfigurasi IP Interface pada perangkat Router

       R1(config)#interface range fa0/0-1
       R1(config-if-range)#no shutdown
R1(config-if-range)#exit
R1(config)#interface fa0/0.10
R1(config-subif)#encapsulation dot1q 10
R1(config-subif)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
R1(config-subif)#interface fa0/1.20
R1(config-subif)#encapsulation dot1q 20
R1(config-subif)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
R1(config-subif)#exit

Konfigurasi VLAN pada perangkat Switch


SW1(config)#vlan 10
SW1(config-vlan)#name LAB_A
SW1(config-vlan)#vlan 20
SW1(config-vlan)#name LAB_B
SW1(config-vlan)#exit
SW1(config-if)#interface range fa0/2-3
SW1(config-if-range)#switchport mode access
SW1(config-if-range)#switchport access vlan 10
SW1(config-if-range)#exit

SW2(config)#vlan 10
SW2(config-vlan)#name LAB_A
SW2(config-vlan)#vlan 20
SW2(config-vlan)#name LAB_B
SW2(config-vlan)#exit
SW2(config)#interface range fa0/2-3
SW2(config-if-range)#switchport mode access
SW2(config-if-range)#switchport access vlan 20
SW2(config-if-range)#exit

Konfigurasi IP DHCP Pool pada perangkat Router

R1(config)#ip dhcp pool LAB_A
R1(dhcp-config)#network 192.168.1.0 255.255.255.0
R1(dhcp-config)#default-router 192.168.1.1
R1(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8
R1(dhcp-config)#exit
R1(config)#ip dhcp pool LAB_B
R1(dhcp-config)#network 192.168.2.0 255.255.255.0
R1(dhcp-config)#default-router 192.168.2.1
R1(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8
R1(dhcp-config)#exit

Konfigurasi trunk pada perangkat Switch

SW1(config)#interface fa0/1
SW1(config-if)#switchport mode trunk
SW1(config-if)#exit

SW2(config)#interface fa0/1
SW2(config-if)#switchport mode trunk
SW2(config-if)#exit

Konfigurasi IP Address pada PC





E.       Pengujian

Pengujian dilakukan dengan cara melakukan mengecek konfigurasi IP Address pada client apakah dapat meneerima IP Address secara DHCP atau belum. Kemudian lakukan ping dari client satu ke client yang lain. Jika kedua konfigurasi berhasil maka seharusnya masing-masing client dapat menerima IP Address secara otomatis dan masing-masing client dapat saling melakukan ping.




Terima kasih telah menyempatkan waktu untuk mampir. Meskipun sekedar membuka, membaca atau melihat-lihat saja. Sampai jumpa dan semoga bermanfaat ^-^

Komentar